SLO vs KPI: Perbedaan dan Cara Menggunakan Keduanya

 


SLO (Service Level Objective) dan KPI (Key Performance Indicator) adalah dua konsep yang sering digunakan dalam mengukur dan mengelola kinerja layanan atau bisnis. Perbedaan utamanya adalah:

Baca Juga: Meminimalkan Dampak Gempa pada Bangunan:Peran Audit Struktural yang Berhasil

1. Definisi:

   - SLO mengacu pada target kinerja tertentu yang ingin dicapai oleh suatu layanan, seperti tingkat ketersediaan atau waktu respons. SLO biasanya lebih spesifik dan terukur.

   - KPI adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja secara keseluruhan dari suatu proses, tim, atau organisasi. KPI dapat mencakup berbagai aspek seperti keuangan, pelanggan, dan operasional.

Baca Juga: Evaluasi dan Penguatan Bangunan:Studi Kasus Audit Struktural setelah Gempa

2. Orientasi:

   - SLO lebih berfokus pada hasil yang diinginkan dari layanan dan memastikan bahwa layanan tersebut memenuhi ekspektasi pengguna.

   - KPI lebih berfokus pada kinerja keseluruhan dan efektivitas suatu proses atau bisnis.

Baca Juga: Teknik Inovatif dalam Audit Struktural untuk Pemulihan Pasca Gempa

3. Penggunaan:

   - SLO sering digunakan untuk menetapkan target yang harus dipatuhi oleh layanan, sehingga tim dapat mengukur sejauh mana mereka berhasil mencapai target tersebut.

   - KPI digunakan untuk mengukur kinerja secara keseluruhan dan memahami apakah suatu proses atau bisnis berjalan dengan baik atau perlu perbaikan.

Baca Juga: Peningkatan Efisiensi Energi dengan Audit Bangunan Berbasis Teknologi

Dalam penggunaannya, SLO dan KPI dapat saling melengkapi. SLO dapat dijadikan sebagai salah satu KPI untuk mengukur kinerja operasional. Misalnya, tingkat ketersediaan layanan (SLO) bisa menjadi bagian dari KPI yang lebih besar untuk mengukur kinerja keseluruhan tim atau layanan.

Baca Juga: Pentingnya Audit Bangunan dalam Mencegah Kegagalan Bangunan

Untuk menggunakan keduanya, pertama tentukan SLO yang spesifik untuk layanan atau area bisnis tertentu. Kemudian, pilih KPI yang sesuai untuk mengukur kinerja keseluruhan dari berbagai aspek. Pastikan ada pemantauan terus-menerus dan analisis data untuk melihat apakah target SLO tercapai dan KPI berada dalam rentang yang diinginkan. Jika ada penyimpangan, langkah perbaikan dapat diambil untuk memastikan bahwa layanan atau bisnis tetap berjalan efektif.

Baca Juga:

Tidak Melakukan Audit Struktur, Apa Yang Akan Terjadi?

Apakah Arsitektur dalam Bangunan Itu Wajib?

Membuat Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Jalur Orang Dalam?

Audit Energi Listrik Pada Gedung

Audit Energi Gedung, Apakah Penting?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Desain Interior yang Bersahaja: Fokus pada Kehidupan Minimalis

Inspirasi Eko-Teknologi: Konsep Desain Rumah Futuristik yang Cerdas